Tamparan dari Bu Ijah, Sekaya Apa Dirimu Sampai Rela Meninggalkan Shalat?

Tamparan dari Bu Ijah, Sekaya Apa Dirimu Sampai Rela Meninggalkan Shalat?

loading...
loading...
bu ijah gado-gado

PENJUAL gado-gado ini baru saja menampar saya dua kali.
Saya sudah beberapa kali beli gado-gado di tempat bu Ijah – Siti Khodijah- di pojok jalan Asmawi, Beji, Depok ini. Untuk kedua kalinya saya dipaksa menunggu di gerobaknya yang ditinggalkan begitu saja.
“Lagi sholat dzuhur mas bu Ijah nya…” kata tukang rambutan di sebelahnya. Saya pun menunggu.
Lima belas menit kemudian bu Ijah muncul, karena sudah kenal dengan wajah pelanggannya ini dia lalu bilang, “maaf ya nunggu lama… pedas banget kan?”
“Habis sholat, Bu?” tanya saya.
“Iya mas, kaya kagak, sholat kagak, rugi dong saya…” jawabannya bikin saya merasa ditampar.
“Nggak takut kehilangan pelanggan?” tanya saya lagi.
“Emang sih kata orang-orang setiap pas saya sholat ada deh enam sampe tujuh pelanggan yang datang… tapi ya kalau rezeki saya tuh orang pada balik lagi. Kalau kagak balik ya bukan rezeki saya…”
Plak! Ditampar lagi saya rasanya sama bu ijah. Yang kedua ini terasa lebih pedas tamparannya, lebih pedas dari rasa gado-gadonya. Jelas, keyakinannya soal rezeki jauh diatas keyakinan saya yang kadang masih ragu.
Terima kasih ya bu Ijah atas tamparannya. “Sekaya apa dirimu sampai rela meninggalkan sholat?”
loading...

ADS

Tamparan dari Bu Ijah, Sekaya Apa Dirimu Sampai Rela Meninggalkan Shalat?
4/ 5
Oleh

4 comments

December 24, 2015 at 9:20 AM delete This comment has been removed by a blog administrator.
avatar
December 25, 2015 at 5:16 AM delete This comment has been removed by a blog administrator.
avatar
December 25, 2015 at 7:35 AM delete This comment has been removed by a blog administrator.
avatar
January 12, 2016 at 11:29 PM delete This comment has been removed by a blog administrator.
avatar

loading...