Sedih, Pasangan Lansia Ditelantarkan dan Terpaksa "Membuat Gubuk Bobrok" di Depan Rumah Anaknya! Ketika Si Putri Sulung Mereka Tahu, Seketika Ia Melakukan "Hal Mengharukan Ini"...

Sedih, Pasangan Lansia Ditelantarkan dan Terpaksa "Membuat Gubuk Bobrok" di Depan Rumah Anaknya! Ketika Si Putri Sulung Mereka Tahu, Seketika Ia Melakukan "Hal Mengharukan Ini"...

loading...
loading...

9Trendingtopic - Ada sebuah pemandangan yang miris di Cina, di depan rumah orang kaya, ada bangunan gubuk tua yang dihuni oleh pasangan tua usia 80 tahun. tak kenal cuaca dingin atau panas, siang malam, mereka menetap disana tanpa dipedulikan oleh pria yang tinggal di rumah mewah itu.

Kakek tua yang tinggal di gubuk itu dikenal dengan kakek Chen. Semasa mudanya, kakek Chen adalah seorang tukang kayu yang sangat handal dan terkenal di tempat dia tinggal.

Semasa hidup mereka dulu, mereka menghabiskan segalanya demi merawat anak-anaknya, tapi setelah dewasa, tidak ada seorang pun yang peduli dengan mereka dan tampaknya semua usaha mereka sia-sia.

Kakek Chen bekerja sebagai tukang kayu sampai beliau berumur 60 tahun dan selama masa-masa itu, kekayaannya cukup untuk merawat kehidupan kakek Chen, istrinya, dan anak-anaknya. Tapi setelah zaman berubah, pendapatan pun mulai berkurang dan mereka harus mulai bergantung pada anak-anak mereka.

Tapi setelah putri sulung mereka mengalami masalah dan bercerai, semuanya berubah. Sebelumnya kakek Chen dan istrinya bisa tinggal bergantian di rumah anak-anaknya, tapi karena putri sulungnya kehilangan keluarga, pendapatan, dan rumah, kakek Chen dan istrinya tidak lagi bisa tinggal di tempat putri sulungnya.

Anak-anaknya memiliki pendapat yang berbeda-beda dan tidak bisa mencapai persetujuan. Ketiga putra kakek Chen berpendapat kalau semua keluarga harus merawat kakek Chen secara bergantian, tapi anak-anak perempuannya merasa anak laki-lakilah yang harus menjaga orangtua. Tidak hanya itu, penyakit yang ada pada kakek Chen dan istrinya membuat mereka harus mendapat perhatian dan perawatan lebih.

Akhirnya sampailah pada persetujuan kalau seluruh anggota keluarga merawat kakek Chen dan istrinya secara bergantian, termasuk anak-anaknya yang perempuan. Tapi setelah 3 bulan tinggal di rumah putri kedua dan 4 bulan tinggal di putri bungsu, mereka diantarkan kembali ke rumah tua mereka.

Sebenarnya di dekat rumah tua mereka, tinggallah putra bungsu mereka di rumahnya yang baru di renovasi. Anak-anak kakek Chen pernah meminta pada adik bungsu mereka untuk merawat orangtuanya, tapi siapa sangka adiknya menolak. Kakek Chen kemudian mencari pertolongan pada putra sulungnya, tapi hasilnya pun nihil.

Kakek Chen dan istrinya sakit hati. Mereka tidak pernah menyangka segala usaha yang pernah mereka keluarkan dulu hasilnya sia-sia. Kakek Chen mencari pertolongan dari anak-anak perempuannya, tapi tidak ada hasil. Mereka juga menolak.

Akhirnya setelah kakek Chen mengalami kekecewaan dan kemarahan yang besar, dia pun memutuskan untuk tinggal di rumah tua mereka tanpa mengharapkan apapun dari anak-anaknya.

Tapi sayang, keadaan juga tidak mendukung mereka. Cuaca berubah, badai tiba dan rumah tua mereka tidak bisa bertahan menghadapi cuaca. Kakek Chen kemudian tidak punya pilihan lain selain mengambil sedikit kayu dan bahan-bahan dari rumah putra sulungnya. Bantuan makanan dan pakaian lebih harus mereka terima dari tetangga-tetangga mereka.

Ironisnya, semua ini tidak berjalan baik dan akhirnya meninggalkan pilihan kepada mereka untuk membangun sebuah gubuk super kecil di depan rumah putra mereka. Mereka harus bertahan hidup dibawah cuaca dingin yang tentunya juga tidak mudah...

Tanpa ada yang mempedulikan, pasangan tua ini bertahan hidup di tengah cuaca dingin. Putra sulungnya bahkan tidak mempedulikan mereka walaupun mereka tinggal di depan rumahnya. Setelah beberapa minggu tinggal disana, datanglah sebuah mobil kecil dan dari dalamnya keluarlah seorang wanita paruh baya, masuk ke dalam gubuk kecil itu sambil mencucurkan air mata.

"Papa, mama, kalian jangan lagi tinggal di tempat ini. Tinggallah sama saya, saya yang rawat!" Wanita itu adalah putri tertua dari kakek Chen.

"Nak, kamu kenapa pulang kembali? Bukannya kamu sendiri lagi susah dan lagi kerja di luar negeri?" kakek Chen kaget. Orang yang paling tidak ingin dia repotkanlah yang muncul di hadapannya dan menolongnya.

"Om yang tinggal di sebelah rumah kita yang terus cari cara untuk menghubungiku dan mengabarkanku keadaan kalian. Aku tidak bisa cuek dengan hal ini, aku langsung terbang kesini dan menjemput kalian untuk tinggal denganku. Maafkan adik adikku yang tidak punya hati itu. Ayo kita pulang!"

Sambil berlinangan air mata, kakek Chen dan istrinya mengikuti langkah putri sulungnya dan pulang ke rumah yang hangat. Berbakti pada orangtua adalah hal terutama yang harus kita ingat di dunia ini. Orangtua kita mengorbankan segalanya untuk kita, apa yang kita lakukan bagi mereka hanyalah hal kecil yang pernah mereka lakukan bagi kita dulu...

sumber:cerpen.co.id
loading...

ADS

Sedih, Pasangan Lansia Ditelantarkan dan Terpaksa "Membuat Gubuk Bobrok" di Depan Rumah Anaknya! Ketika Si Putri Sulung Mereka Tahu, Seketika Ia Melakukan "Hal Mengharukan Ini"...
4/ 5
Oleh

loading...