loading...
loading...
Jika kita dikaruniai rezeki sebagai calon mertua, syukurilah dengan sebaik mungkin. Namun, jangan asal memilih menantu. Apalagi jika Anda memilih hanya karena tampan, kaya, kerjaan mapan, atau keturunan terhormat. Perhatikan hal-hal ini. Jika jawabannya ‘Tidak’, jangan terima lamarannya!
***
Calon Mertua: Begitu ya, Kangmas? Wah, berarti saya mohon maaf. Si Dinda (anak perempuannya) menyerahkan finalisasinya ke Bapak. Jadi, mohon maaf ya. Pas beberapa hari yang lalu, ada laki-laki yang jauh kelasnya dari Kangmas, dia melamar juga. Dia belum pernah keliling nusantara, apalagi luar negeri. Tapi, Bapak menjadi saksi bahwa dia sangat rajin shalat berjamaah di masjid, dan selalu menjadi muadzin shalat Subuh.
Calon Menantu: (Kepalanya dipenuhi tanda tanya. Bingung dengan logika calon mertuanya)
***
Kita hidup di akhir zaman. Banyak sekali materi negatif yang meracuni logika dan hati nurani yang suci. Sebagian kita sangat bersemangat berjalan-jalan ke berbagai wilayah dengan dalih berhibur. Tapi, amat sedikit yang antusias mendatangi masjid untuk ‘sekadar’ shalat berjamaah.
Padahal, terdapat hal agung di balik ‘mondar-mandirnya’ seseorang ke masjid untuk shalat berjamaah, jika ia ikhlas menjalankannya, hanya karena Allah Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Ada begitu banyak rahasia yang disembunyikan dan dijanjikan oleh Allah Ta’ala kepada siapa yang meluangkan waktu untuk penuhi panggilan-Nya. Ada bonus amat besar yang pasti Dia berikan bagi siapa pun yang menyiapkan diri untuk bertemu dengan-Nya sebanyak lima kali dalam sehari di setiap waktu shalat.
Wahai para calon menantu, ubahlah jalan pikiranmu. Sebab, mertua yang baik akan berpikir, “Mungkinkah dia menaati saya dan menyayangi anak saya jika panggilan Tuhan yang menciptakannya saja dianggap sebagai angin lalu?? ""
loading...
Jangan Terima Lamarannya! Jika Jawabannya ‘TIDAK’
4/
5
Oleh
Unknown
3 comments