loading...
loading...
Ketika umurnya menginjak angka 26, mimpinya pun akhirnya terwujud.
Ia melahirkan seorang anak perempuan yang ia beri nama Casey.
Proses kelahiran Casey pun terbilang lancar.
Wanita yang sudah menjadi ibu ini pun merasa sangat bahagia dan tidak sabar untuk membawa pulang putrinya dari rumah sakit.
Malang, Holly tak pernah menduga jika kebahagiaannya justru akan berubah drastis dan dramatis, tepat beberapa minggu setelah ia melahirkan.
Semua bermula ketika Holly tiba-tiba merasakan sakit di lehernya serta kakinya.
Kondisinya semakin memburuk hingga membuat Holly harus dilarikan ke rumah sakit.
Ketika dokter memeriksa Holly, fakta menyedihkan pun terkuak.
Holly ternyata mengalami kelumpuhan, mulai dari bagian leher sampai ke tubuh bagian bawahnya.
Kondisinya ini memaksanya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Ia didiagnosa mengidap Sindrom Guillain-Barre (GBS).
Sindrom ini merupakan sebuah penyakit langka yang ciri-cirnya adalah kelumpuhan pada bagian tangan dan kaki.
Kondisi penderita sindrom ini justru bisa semakin parah setiap hari atau minggunya.
Menurut penjelasan dokter yang menanganinya, proses kelahiran yang dijalani Holly kemungkinan besar menjadi pemicu munculnya sindrom ini.
Penyakit ini diketahui menyerang satu dari 100.000 orang di dunia, menurut data dari Badan Kesehatan Nasional Amerika Serikat.
Gejala dari penyakit ini memang diketahui bisa hilang dengan sendirinya, namun pada kebanyakan kasus, perawatan medis masih dibutuhkan untuk menangani penyakit ini.
Bahkan dalam beberapa kasus medis yang cukup ekstrem, pasien yang mengidapnya bahkan harus menerima perawatan medis yang lebih intensif.
Dalam kasusnya, Holly mengalami kelumpuhan dan membutuhkan bantuan alat respirator agar bisa bernapas.
Semua keluarganya hanya bisa menunggu dan menanti kesembuhan Holly.
Meski begitu, keluarga bisa melihat jelas betapa Holly merasakan rasa sakit yang sangat menyiksa.
Bahkan, Holly pernah membisikkan sebuah kalimat ke telinga seorang suster, yang berbunyi :
"Tubuhku benar-benar sakit."
Kalimat ini jelas membuat semua tim dokter yang menanganinya semakin khawatir.
Beruntung, Holly seperti memiliki tenaga misterius yang selalu membuatnya semangat untuk berjuang melawan penyakitnya.
Ya sumber kekuatannya berasal dari sang putri kecil yang ia lahirkan.
Dengan sekuat tenaga, ia selalu berusaha untuk menemui dan melihat kondisi sang anak, meski hal tersebut membuatnya sangat kelelahan.
Meski penyakit tersebut sudah membuat semua jaringan otot di tubuh bagian bawah Holly lumpuh, ia tak ingin menyerah.
Dengan bantuan alat khusus, ia bisa turun dari kasur dan duduk di kursi.
Meski kesulitan berbicara, ia bisa menirukan kata-kata yang diucapkan tim medis serta keluarganya ketika berkomunikasi dengannya.
Setiap hari, Holly selalu berjumpa dengan sang anak, meski Holly tak bisa sepenuhnya menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu.
Setelah hampir beberapa minggu bernapas menggunakan respirator, keajaiban pun terjadi pada Holly.
Ia bisa kembali bernapas tanpa menggunakan alat bantuan lagi.
Perlahan namun pasti, kelumpuhan di bagian tangannya menghilang.
Setelah dirawat selama 70 hari, Holly akhirnya dipindahkan dari bagian perawatan intensif.
Ia bisa kembali berbicara meski harus duduk di atas kursi roda.
Setiap hari, kondisi fisik Holly semakin membaik.
Akhirnya setelah 78 hari berlalu, ia pun mulai menjalani tes fisioterapi, sebuah tes yang akan membantu memulihkan kondisinya.
Di hari ke 87, ibu satu anak ini untuk pertama kalinya bisa berdiri setelah hampir 3 bulan terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Setiap hari, wanita ini tidak pernah melatih kemampuan tubuhnya agar semakin membaik.
Semua usahanya akhirnya membuahkan hasil dan ia akhirnya bisa melakukan hal yang tak pernah bisa ia lakukan saat masih lumpuh.
Ya, Holly akhirnya bisa menggendong dan menyusui sang anak.
Setelah hari ke 94, Holly sudah bisa berjalan lagi meski harus menggunakan bantuan alat.
Dan pada akhirnya, di hari ke 126, ia akhirnya diizinkan pulang ke rumah.
Holly memang harus belajar banyak hal dari awal lagi, termasuk menyisir rambut dan menyikat gigi, menulis, makan menggunakan sendok, dan juga berjalan tanpa bantuan alat.
Meski begitu, ia selalu berpikiran positif dan bersemangat dalam menjalani hidup.
Kabar terakhir menyebutkan jika kondisi Holly perlahan semakin baik.
Ia bisa menjalani hidupnya dengan sempurna meski ia sempat terpuruk akibat kelumpuhan yang dialaminya.
Dengan curahan kasih sayang dan semangat dari orang-orang di sekitarnya, ia bisa melawan penyakit yang nyaris merenggut nyawanya.
Tanpa dukungan semua orang serta rasa sayangnya kepada sang anak, cerita Holly mungkin akan berakhir tragis.
Para tim medis yang berhasil membantu kesembuhan Holly pun tak luput dari pujian.
Tanpa bantuan mereka, Holly mungkin tak akan bisa seperti sekarang.
sumber : palembang.tribunnews.com
loading...
Mendadak Lumpuh Usai Melahirkan, Ibu Ini Bilang Kalimat Mengejutkan di Telinga Suster !!
4/
5
Oleh
Feri Kurniawan