loading...
loading...
9Trendingtopic - Kisah berikut diungkapkan seorang gadis remaja dengan keluarga yang berkecukupan dan dibesarkan dari orangtua yang sibuk mengharuskan ia diasuh oleh pembantu. Sampailah pada hari pernikahannya sang bibi memberi sebuah benda hingga terungkap kisah yang sebenarnya. Dilansir dari cerpen.co.id inilah kisah selengkapnya!
Aku memiliki keluarga yang keadaannya cukup baik. Papa mamaku cukup sehat, di rumah juga ada seekor binatang peliharaan yang bisa kuajak bercanda setiap saat. Keadaan ekonomi kami tidak sangat baik, tapi papa mamaku tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik untukku.
Waktu aku berumur 16 tahun, keluargaku mempekerjakan seorang pembantu untuk menjagaku dan membantu mama mengerjakan pekerjaan rumah. Tapi sejak itu juga papa dan mamaku mulai semakin sering bertengkar. Mama sendiri mulai jarang menjagaku, tidak seperti dulu lagi.
Papa semakin hari semakin sibuk, mama setiap hari sedih dan marah-marah, waktu kami untuk makan bersama di meja makan semakin hari semakin jarang. Mama bahkan mulai tidak mempedulikan keadaanku. Pertemuan orangtua di sekolahku pun mama tidak pernah mau datang.
Mama selalu meminta pembantu kami untuk pergi dan aku selalu malu saat itu terjadi, karena pembantu kami selalu memakai pakaian yang lusuh untuk menghadiri pertemuan orangtua murid.
Tapi walaupun begitu, aku cukup senang dengan pembantu kami yang kupanggil "bibi". Perhatian bibi untukku bisa kurasakan, bahkan terkadang melebihi perhatian mama terhadapku. Bahkan waktu aku sakit, bibi yang menjagaku di samping sambil meneteskan air mata.
Akhirnya saat aku berumur 26 tahun, keluargaku mengenalkanku pada seorang pria yang cukup berada. Dia adalah anak dari seorang bos perusahaan besar. Dia cukup suka denganku, tapi aku tidak pernah bisa menyukainya.
Tapi bagaimanapun juga, papa mamaku terus memaksaku untuk menikah dengannya. Menurut mereka, kalau aku menikah dengan pria kaya, aku tidak akan menderita. Akhirnya karena mereka juga berkata kalau pernikahanku bisa membantu usaha papaku, aku pun setuju.
Akhirnya di hari pernikahanku, bibi memberiku sebuah kantong hitam yang berisi buku tabungan. Aku tidak mengerti kenapa bibi bisa memberiku benda ini. Waktu aku bertanya alasannya, bibi kemudian menangis sambil berkata, "Kamu udah besar, udah mau menikah, bibi cuma bisa kasih ini, anggaplah sedikit kenang-kenangan dari bibi. Bibi masih punya sedikit untuk hidup."
Aku membuka buku tabungan itu dan melihat kalau isinya sama dengan jumlah gaji yang diberikan oleh orangtuaku pada bibi. Bibi hanya memakai sedikit sekali dari gaji yang dia terima dan hampir semuanya diberikan padaku.
Aku terharu. Menurutku waktu itu, aku dan bibi tidak punya hubungan darah apapun. Bibi menangis waktu aku harus menikah dengan pria yang tidak kusukai. Papa mamaku bahkan tidak terlalu peduli dengan perasaanku dan hanya memikirkan keadaan keuangan mereka.
Aku tidak mengerti dengan segala sesuatu yang terjadi, tapi aku memberanikan diri untuk mengambil keputusan, dan mengatakan pada orangtuaku kalau aku ingin membatalkan pernikahan itu. Papa dan mamaku marah besar tapi waktu itu, bibi yang ada di dekat kami langsung berusaha untuk melerai.
Setelah mama tahu alasanku, dia kemudian marah besar dan memakiku, mengatakan kalau aku tidak mengerti apa-apa.
Akhirnya, aku tahu kalau ternyata bibi adalah mama kandungku. Waktu aku lahir, papa kandungku meninggal sehingga mama tidak mampu merawatku sendirian. Aku pun diadopsi oleh papa mamaku yang sekarang. Waktu itu mereka pernah memberikan sejumlah uang pada mama kandungku, tapi beliau tidak pernah menyentuh uang ini sama sekali dan memberikannya padaku waktu aku mau menikah.
Aku sangat menyesal, hatiku sakit, aku tidak pernah tahu kalau selama ini bibi yang menjagaku sepenuh hati adalah mama kandungku.
Aku bingung, tapi juga tidak tahu apa yang bisa kuperbuat. Apakah aku harus hidup dengan mama kandungku, atau dengan orangtua yang selama ini sudah merawat dan membiayaiku? Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Demikian dari kisah ini bahwa kebenaran itu lambat laun pasti akan terungkap, maka dari itu sayangilah orangtua kalian karena mulai dari dalam kandungan hingga sekarang mereka lah orang yang selalu ada buat kita.
sumber : palembang.tribunnews.com
loading...
Si Pembantu Berikan Kado Aneh di Pernikahan Anak Majikannya, Tak Terduga Fakta Sebenarnya Bikin Haru !!
4/
5
Oleh
Feri Kurniawan